Bersiap Kirim Tim All-Star ke Amerika

20.41 Posted by "fiido dido"



MEDAN, 14 JANUARI 2010 – Liga basket pelajar terbesar di Indonesia, Development Basketball League (DBL), berencana mengirimkan tim All-Star-nya untuk belajar dan bertanding di Amerika Serikat, di penghujung 2010 nanti. Rencana itu disampaikan saat pembukaan Honda DBL 2010 seri Sumatera Utara, di GOR Angsapura Medan, Kamis kemarin (14/1).

Sejak 2008, DBL telah memilih pemain dan pelatih SMA terbaik putra maupun putri untuk bergabung dalam tim DBL Indonesia All-Star. Pada 2008 dan 2009, tim tersebut belajar dan bertanding di Perth, Australia Barat. Sebagai kelanjutan program internasional itu, pada 2010 tim pilihan itu disiapkan untuk menimba ilmu dan pengalaman di AS.

Para pemain dan pelatih tersebut akan dipilih dari seluruh rangkaian Honda DBL 2010, yang diselenggarakan di 21 kota, di 18 provinsi di Indonesia. Lebih dari 1.000 tim dan 25 ribu partisipan diperkirakan tampil di ajang tersebut tahun ini. “Kami sedang berupaya keras bersama Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya dan Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat. Kami berniat mengirim tim DBL All-Star ke AS untuk bertanding melawan tim muda di sana,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL, liga basket yang berpusat di Surabaya.

Azrul menjelaskan, pihaknya juga sudah menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah pihak di AS. “Ada sejumlah organisasi yang sudah menyatakan keinginan untuk bekerja sama dengan DBL di Indonesia,” lanjutnya. Sama seperti program sebelumnya di Australia, Azrul tidak ingin para pemain dan pelatih DBL Indonesia All-Star ke AS hanya untuk jalan-jalan.

“Program ini punya misi lebih besar. Ada unsur pertukaran pengalaman dan kebudayaannya. Kami ingin mereka benar-benar belajar dan bertanding melawan anak-anak muda di Amerika,” tandas Azrul, yang ketika SMA pada 1993-1994 pernah menjalani program pertukaran pelajar di negara bagian Kansas. Pihak Konsulat Jenderal AS di Surabaya menyampaikan rasa bangga bisa bekerja bersama DBL. “Kami ingin mendukung upaya mereka untuk mengembangkan konsep student athlete.

Para peserta DBL tidak hanya belajar tentang disiplin dan kerja sama tim, karena di dalamnya terdapat pula unsur pendidikan, yang merupakan prioritas utama dari Kedutaan Besar AS di Indonesia,” begitu pernyataan Andrea DeArment, public affairs officer Konsulat Jenderal AS di Surabaya. DeArment menambahkan, olahraga dapat mempersatukan banyak orang dan “pertandingan” menjadi unsur perekat.

“Dan ide untuk membawa tim tersebut ke Amerika akan menjadi kesempatan yang baik untuk pertukaran ide dan kebudayaan antara Amerika dan Indonesia,” ujarnya.
Saat ini, susunan program dan jadwal sedang disiapkan oleh berbagai pihak yang terkait. “Kami akan mengumumkan detailnya dalam waktu dekat ini,” kata Azrul Ananda.

Final Dini di Medan
Medan dikenal punya tradisi basket kuat. Kemarin (14/1), itu terbukti lewat hari perdana Honda DBL 2010 North Sumatera Series. Sekitar 2.500 penonton bergantian memadati GOR Angsapura, penuh sejak pertandingan pertama diselenggarakan pukul 15.30 WIB. Saking penuhnya, sebagian harus rela berdiri berdesakan di sisi-sisi ring, saat banyak lainnya masih menunggu di luar gedung, menunggu ada ruang kosong. GOR Angsapura berkapasitas sekitar 1.500 orang.

Pertandingan pertama memang menjanjikan, karena dianggap sebagai final dini. Berdasarkan hasil drawing, tim putri SMA Sutomo 1 dan SMA Methodist 2 Medan, harus langsung bertemu di babak pertama. Padahal, dua-duanya adalah unggulan utama juara. Setelah bersaing keras lewat permainan cepat, bentrok dua tim unggulan tersebut dimenangkan oleh SMA Methodist 2, 36-26.

Rombongan penonton besar kemarin datang dari SMA Hang Kesturi Medan. Sebanyak 325 siswa dan guru datang menyaksikan tim putra mereka bertanding melawan SMAN 5 Medan. Mereka pun pulang puas, timnya menang telak 49-10. “DBL kompetisi terbesar di Indonesia, kami senang bisa menjadi bagian dari DBL,” ujar Calvin Chandra, manajer tim Hang Kesturi sekaligus koordinator suporter.

Di antara para suporter itu, terselip Stephen John Curtis. Pria asal Australia itu adalah guru Bahasa Inggris di SMA Hang Kesturi. Curtis mendukung dengan gaya heboh. Sering berjoget memancing sorakan para siswa Hang Kesturi. “Saya suporter nomor satu Hang Kesturi,” selorohnya. Calvin Chandra, koordinator suporter Hang Kesturi mengatakan, sekolahnya mendatangkan 325 suporter di hari perdana itu.

Konsul Jenderal AS di Medan, Stanley Harsha, kemarin ikut menyaksikan pembukaan. Saking betahnya, dia menonton sampai dua pertandingan (kemarin ada tiga pertandingan). “Saya memang suka basket. Antusiasme ini sangat sayang untuk dilewatkan. Sayang saya ada janji, tidak bisa nonton sampai usai,” ucapnya. Kehebohan pembukaan kemarin tampaknya menunjukkan kalau Honda DBL memang sudah dinantikan di kota Medan.

“Kami siap membantu mensukseskan even ini di Medan,” kata Arifin Posmadi, general manager CV Indako Trading Co., main dealer Honda di Sumatera Utara.

Saat jeda kuarter pertama game pertama, penyelenggara kemarin juga sempat melakukan seremoni penyerahan susu Zee kepada perwakilan dua tim yang kemarin bertanding. Yaitu Vivian Kosasih (SMA Methodist 2) dan Erick Sutanto (SMA Hang Kesturi).

Penyerahan itu dilakukan oleh Luhur Budijarso, marketing director Kalbe Nutritionals (produsen Zee) dan Azrul Ananda. Seremoni ini juga menandai kerja sama baru DBL dengan produk susu khusus remaja tersebut. ’’Kami merasa, DBL adalah ikon yang tepat untuk mengkomunikasikan Zee. Harapan kami dari generasi muda kurang lebih sama seperti visi yang dimiliki DBL,’’ ujar Luhur.

Perbedaan DDR1 DAN DDR2

20.36 Posted by "fiido dido"









Ada beberapa perbedaan antara DDR1 dengan DDR2. Yang pertama dari clock rate dan bandwidth nya. DDR1 biasanya mempunyai clock rate di bawah 400 MHz dengan bandwidth dibawah 3200 MB/sec (ditandai dengan nama PC) dan umumnya dibedakan menjadi DDR PC3200 (clock 400MHz)

PC2700 (clock 333 MHz) dan PC2100 (clock 266 Mhz). Sedangkan DDR2 mempunyai clock rate dan bandwidth yang lebih besar mulai dari DDR2 PC4200 (clock 533MHz), PC5300 (clock 667MHz), PC6400 (clock 800MHz). Bahkan sudah ada yang PC8000.
Kemudian yang kedua dari jumlah pin nya. Jumlah pin untuk DDR1 lebih sedikit dibanding jumlah pin pada DDR2. kemudian posisi "celah" penyangganya juga berbeda.
Yang ketiga itu tentu pada harganya. Sekarang harga DDR2 sedikit lebih murah dibanding denagan DDR1 karena produksinya sudah massal sedangkan DDR1 makin sedikit. Karena alasan yang kedua maka DDR2 harus dipasang di mobo (motherboard, dalam hal ini lebih ke chipset) yang support DDR2 dan berlaku juga dengan DDR1 yang harus dipasang di mobo yang support DDR1. Mobo keluaran tahun 2006 biasa support DDR2. Trus masalah clock, lebih baik beli yang clocknya sama kaya clock tertinggi yang disupport mobo supaya jadi lebih cepat (ga ada penurunan rate).
DDR1 dan DDR2 slotnya beda.jadinya tidak bisa sembarang pasang.tergantung motherboardnya support DDR1 atau DDR2. Cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah, lepas salah satu memori, kemudian lihat distickernya ada